Radang Selaput Otak ( Meningitis )

Pengertian

Meningitis merupakan peradangan pada selaput yang mengelilingi dan melindungi otak dan sumsum tulang belakang biasanya disebabkan oleh virus dan bakteri.
Meski jarang terjadi, radang otak berpotensi menjadi kondisi yang serius dan dapat mengancam jiwa. Perkembangan penyakit ini juga sulit ditebak. Diagnosis dan pengobatan yang cepat serta efektif adalah kunci utama dalam menangani kondisi ini.Meningitis akan sangat berisiko dan akan menyerang beberapa kelompok usia tertentu, seperti dilansir dari WebMd, Baby Expert dan situs resmi Meningitis.org, sebagai berikut:

  1. Bayi, balita dan anak-anak adalah usia yang paling berisiko terkena meningitis, lebih dari 50% dari semua kasus terjadi pada kelompok usia ini.
  2. Remaja usia 15 – 19 tahun ini dinilai rentan membawa bakteri.
  3. Dewasa juga beresiko. Meningitis dapat menyerang setiap saat, terlepas dari kesehatan, jenis kelamin, ras usia, atau kelas. Orang-orang diatas 55 tahun juga berisiko terkena meningitis karena sistem kekebalan tubuh melemah seiring bertambahnya usia.

Penyebab Radang Otak

Sebagian besar kasus radang otak, penyebabnya tidak diketahui secara pasti. Namun, berbagai jenis infeksi juga dapat menyebabkan radang otak, terutama infeksi virus. Jenis-jenis radang otak ditentukan berdasarkan penyebabnya. Pemicu tersebut umumnya meliputi:

  1. Infeksi yang terjadi secara langsung dalam otak.
  2. Reaksi sistem kekebalan tubuh akibat infeksi lain, misalnya karena campak, rubella, atau
    bahkan HIV. Radang otak terjadi akibat sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang
    jaringan otak.
  3. Komplikasi dari infeksi virus, misalnya virus herpes simpleks, virus varisela zoster, atau
    virus Epstein-Barr.
    4. Virus dari hewan, misalnya virus rabies serta virus yang disebarkan oleh nyamuk dan
    caplak.
    Para pakar menduga bahwa penyebaran infeksi ke dalam otak dapat melalui aliran darah serta saraf.

Gejala meningitis meliputi

  1. Demam, tangan dan kaki dingin
  2. Menolak makanan atau muntah
  3. Rewel, susah ditangani
  4. Nyeri otot
  5. Mengantuk, kurang responsif
  6. Nafas cepat
  7. Kulit pucat, jerawat
  8. Ruam yang tidak memudar walaupun ditekan
  9. Menangis atau merintih
  10. Badan tegang dan kaku
  11. Leher kaku, tidak menyukai cahaya terang
  12. Kejang-kejang

Jenis meningitis

  1. Viral meningitis
    Penderita mengalami sakit kepala, kelelahan dan kehilangan memori. Walapun jenis meningitis ini jarang mengancam jiwa, namun kebanyakan orang harus mendapatkan
    pemulihan total.
  2. Meningitis bakteri
    Gejala jenis meningitis ini adanya bercak dan kondisi seperti flu. Dapat mengancam jiwa dan memerlukan perhatian medis. Kebanyakan orang yang menderita meningitis bakteri ini akan membunuh dalam hitungan jam. Jenis ini seringkali menyerang bayi dan anak-anak kecil. Bakteri yang disebut-sebut bernama meningokokus ini dapat menyebabkan meningitis dan septicaemia (bakteri pathogen pembawa penyakit yang masuk ke dalam tubuh dan berada di dalam darah).

Risiko Komplikasi Radang Otk
Dampak radang otak tentu tidak sama pada tiap pasien. Ada yang bisa sembuh total, tapi ada juga yang mengalami komplikasi. Di antara seluruh kasus radang otak yang terjadi, diperkirakan sekitar 10 persen meninggal dunia.
Risiko komplikasi yang mungkin terjadi tergantung pada banyak faktor. Di antaranya adalah usia pasien, jenis dan tingkat keparahan radang otak, serta kecepatan penanganan. Beberapa komplikasi yang berpotensi muncul meliputi:

  • Kelelahan yang berkepanjangan.
  • Hilang ingatan. Dialami oleh 70 persen di antara penderita radang otak.
  • Epilepsi. Sekitar 25 persen penderita dewasa dan 50 persen penderita anak-anak
    mengalaminya.
  • Gangguan kemampuan fisik dan motorik.
  • Perubahan kepribadian dan perilaku.
  • Gangguan kemampuan bicara dan penguasaan bahasa. Dialami oleh sekitar 30 persen
    penderita.
  • Perubahan emosi, misalnya kecemasan dan emosi yang tidak stabil.
  • Gangguan konsentrasi.

Langkah Pencegahan Radang Otak
Radang otak termasuk kondisi yang sulit dicegah. Pencegahan utama yang dapat Anda lakukan adalah melalui vaksinasi MMR. Langkah sederhana lain yang bisa diambil untuk menghindari kondisi ini adalah:

  1. Menjaga kebersihan. Misalnya dengan sering mencuci tangan dan membersihkan rumah secara teratur.
  2. Menghindari gigitan nyamuk. Kenakan pakaian tertutup saat tidur atau saat keluar rumah pada malam hari, gunakan semprotan antinyamuk, serta gunakan losion anti nyamuk.

Pemeriksaan Penunjang

Beberapa jenis pemeriksaan yang akan disarankan meliputi CT scan atau MRI scan, pungsi lumbar, tes darah, tes urine, serta elektroensefalogram atau EEG. Pemeriksaan lebih lanjut ini juga berfungsi menghapus kemungkinan adanya penyakit atau masalah otak lainnya.

Diare ( Gastrointestinal / GE )

Defenisi
Diare adalah benda cair yang keluar dari dubur tanpa dapat dikendalikan. Ia   bisa digolongkan penyakit infeksi atau non-infeksi dari berbagai gangguan perut dapat akut dan dapat kronis (Ronal, 2008).
Menurut Mansjoer, et.al, diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat. Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari.
Diare adalah buang air besar yang lebih sering, lebih banyak, dan dengan konsistensi yang lebih lembek atau encer dari biasanya. Pada bayi atau anak yang lebih besar, buang air besar yang normal bisa lebih dari tiga kali dalam sehari, dan hal ini masih dianggap normal (Sofyan, 2010).
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya. Perubahan yang terjadi berupa perubahan volume, keenceran, dan frekuensi dengan atau tanpa lendir darah, seperti lebih dari 3 kali/hari dan pada neonates lebih dari 4 kali/hari (Hidayat, 2009).

Patofisiologi
Bakteri masuk ke dalam saluran cerna melalui makanan atau minuman, kemudian berkembang biak di dalam saluran cerna dan mengeluarkan toksin. Toksin merangsang epitel usus dan menyebabkan peningkatan enzim yang mempunyai kemampuan merangsang sekresi klorida, natrium dan air dari dalam sel ke lumen usus serta menghambat absorbsi natrium, klorida air dari lumen usus ke dalam sel. Hal ini akan menyebabkan peninggian tekanan osmotic di dalam lumen usus. Akibatnya terjadi hiperperistaltik usus yang sifatnya mengeluarkan cairan yang berlebihan dalam lumen usus, sehingga cairan dialirkan dari lumen usus halus ke lumen usus besar. Bila penyerapan kolon (usus besar) berkurang atau sekresi cairan melebihi kapasitas penyerapan kolon, maka akan terjadi diare (Maryunani, 2010).

Jenis-jenis Diare
Menurut pedoman laboratorium/UPF Ilmu Kesehatan Anak, Universitas Airlangga (1994), diare dapat dikelompokkan menjadi :
1. Diare akut, yaitu diare yang terjadi mendadak dan berlangsung paling lama 3-5 hari.
2. Diare berkepanjangan bila diare belangsung lebih dari 7 hari.
3. Diare kronik bila diare berlangsung lebih dari 14 hari.
Sedangkan menurut pedoman MTBS (2000), diare dapat dikelompokkan atau diklasifikasikan menjadi :
1. Diare akut, terbagi
(a) diare dengan dehidrasi berat,
(b) diare dengan dehidrasi ringan/sedang
(c) diare tanpa dehidrasi.
2. Diare persisten bila diare berlangsung 14 hari atau lebih, terbagi atas :
(a) diare persisten dengan dehidrasi,
(b) diare dengan persisten tanpa dehidrasi.
3. Disentri apabila diare berlangsung disertai dengan darah.

Etiologi

  1. Faktor Infeksi
    – Bakteri; enteropathogenic Escherichia coli, salmonella, shigella, yerssinia enterocolitica
    – Virus; enterovirus echoviruses, adenovirus, human retrovirua seperti   agent, rotavirus
    – Jamur; candida enteritis
    – Parasit; giardia clamblia, cryptosporidium
    – Protozoa
  2. Bukan faktor infeksi
    – Alergi makanan; susu, protein
    – Gangguan metabolik atau malabbsorbsi; penyakit celiac, cytic fibrosis   pada pankreas
    – Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan
    – Obat-obatan; antibiotik
    – Penyakit usus; colitis ulcerative, crohn disease, enterocolitis
    – Emosional atau stress
    – Obstruksi usus
  3. Faktor Perilaku
    – Tidak memberi ASI secara penuh untuk 4-6 bulan pertama dari kehidupan
    – Menggunakan botol susu
    – Menyimpan makanan masak pada suhu kamar
    – Air minum tercemar dengan bakteri tinja
    – Tidak mencuci tangan sesudah membuang air besar, sesudah membuang   tinja, atau sebelum menjasmah makanan
  4. Faktor psikologis : Rasa takut dan cemas.

Mekanisme Dasar Terjadinya Diare

  • Diare osmotik
    Dijelaskan dengan adanya faktor malabsorsi akibat adanya gangguan absorpsi karbohidrat, lemak atau protein, dan tersering adalah malabsorpsi lemak. Feses berbentuk steatore.
  1. Diare sekretorik
    Terdapat gangguan transport akibat adanya perbedaan osmotik intralumen dengan mukosa yang besar sehingga terjadi penarikan cairan dan elektrolit kedalam lumen usus dalam jumlah besar. Feses akan seperti air.
  1. Diare inflamasi
    Diare dengan kerusakan dan kematian enterosit disertai peradangan. Feses darah. Kelompok ini sering ditemukan. Terbagi dua yaitu inflamasi nonspesifik dan spesifik.

Manisfestasi Klinis

  1. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau atau encer
  2. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi; turgor kulit jelek ( elastisitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung, membrane mukosa kering
  3. Keram abdominal
  4. Demam, mual dan muntah
  5. Anorexia, lemah dan pucat
  6. Perubahan tanda-tanda vital; nadi dan pernafasan cepat
  7. Menurun atau tidak ada pengeluaran urin

Akibat Diare Akut Dan Diare Kronis

  1. Kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi)
    Kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan asam basa (metabolik), karena:
    – Kehilangan natrium bikarbonat bersama tinja
    – Adanya ketosis kelaparan dan metabolisme lemak yang tidak      sempurna, sehingga benda keton tertimbun dalam tubuh
    – Terjadi penimbunan asam laktat karena adanya anoksia jaringan
    – Produk metabolisme yang bersifat asam meningkat karena tidak      dapat dikeluarkan oleh ginjal (terjadi oliguri dan anuria)
    – Pemindahan ion natrium dan cairan ekstraseluler kedalam cairan      intraseluler
  2. Hipoglikemia
    Hypoglikemia terjadi pada 2-3% dari anak-anak yang menderita dan sering terjadi pada anak yang sebelumnya sudah menderita KKP, karena :

    • Penyimpanan persediaan glikogen dalam hati terganggu
    • Adanya gangguan absorbsi glukosa (walaupun jarang terjadi)
  3. Gamgguan Gizi
    Sewaktu anak menderita diare, sering terjadi gangguan gizi sehingga terjadi penurunan berat badan. Hal ini disebabkan karena :

    • Makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut diare atau      muntahnya akan bertambah hebat, sehingga orang tua hanya sering      memberikan air teh saja
    • Walaupun susu diteruskan, sering diberikan dengan pengeceran     dalam waktu yang terlalu lama
    • Makanan diberikan sering tidak dapat dicerna dan diabsorbsi      dengan      baik karena adanya hiperperistaltik
  4. Gangguan sirkulasi
    Sebagai akibat diare yang dengan atau tanpa disertai muntah, maka dapat terjadi gangguan sirkulasi darah berupa renjata atau syok hipovolemik. Akibat perfusi jaringan berkurang dan terjadinya hipoksia, asidosis bertambah berat sehingga dapat mengakibatkan perdarahan di dalam otak, kesadaran meurun, dan bila tidak segera ditolong maka penderita dapat meninggal.
  5. Komplikasi
    Akibat diare dan kehilangan cairan serta elktrolit secara mendadak dapat terjadi berbagai komplikaasi sebagai berikut :
  6. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonic, atau      hipertonik)
    – Renjatan hipovolemik
    – Hipokalemia (gejala meteorismus, hipotonik otot lemah, dan      bradikardi)
    – Intoleransi sekunder akibat kerusakan vili mukosa usus dan      difisiensi      enzim laktosa
    – Hipoglikemia
    – Kejang terjadi pada dehidrasi hipertonik
    – Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan diare jika lama atau      kronik)

Pencegahan dan Penangan Diare

Pencegahan Diare

  • Pemberian makanan sebelum sakit diare, meliputi :
  1. Pemberian ASI penuh pada anak umur 4-6 bulan sangat      mengurangi      resiko diare dan infeksi yang serius
  2. Pemberian susu formula. Apakah dibuat menggunakan air masak dan diberikan dengan botol atau dot, karena botol yang tidak bersih akan mudah menimbulkan pencemaran.
  3. Penatalaksanaan terapeutik
  4. Penangan fokus pada penyebab
  5. Pemberian cairan dan elektrolit; oral (seperti; pedialyte atau oralit) atau terapi parenteral
  6. Pada bayi, pemberian ASI diteruskan jika penyebab bukan dari ASI
  • Pemberian oralit :
  1. Cara membuat oralit
  2. Cucilah tangan hingga bersih.
  3. Pakailaha gelas, sendok, teko, panci, dan peralatan lainnya yang benar-benar dalam keadaan steril.
  4. Gunakan air minum, baik air putih/air teh yang telah dimasak dan telah didinginkan. Air yang baru saja mendidih tidak dianjurkan, karena dapat menguraikan zat-zat yang terkandung di dalam oralit sehingga khasiatnya berkurang.
  5. Masukkan 1 bungkus oralit ukuran kecil kedalam 1 gelas air (200 cc). Jika menggunakan ukuran besar dimasukan kedalam 5 gelas air (1000 cc).
  6. Aduklah hingga benar-benar larut.
  7. Siap untuk diminum.
  8. Cara pemberian oralit

Pada dasarnya, oralit diberikan sesuai kebutuhan anak. Jangan takut kelebihan, karena jika hal itu terjadi, maka larutan tersebut dikeluarkan melalui air seni. Sebaliknya jangan sampai kurang, karena hal itu berarti tidak mengatasi dehidrasi. Aturan pakai :

  1. Anak di bawah umur 1 tahun 3 jam pertama 1½ gelas, selanjutnya ½ gelas setiap kali diare.
  2. Anak di bawah umur 5 tahun 3 jam pertama 3 gelas, selanjutnya 1 gelas setiap diare.
  3. Anak di atas umur 5 tahun 3 jam pertama 6 gelas, selanjutnya 2 gelas setiap kali diare.
  4. Anak di atas 12 tahun dan orang dewasa 3 jam pertama 12 gelas, selanjutnya 3 gelas setiap kali diare.

Penanganan Diare
Rencana Terapi A:

Terapi dilaksanakan di rumah untuk mencegah dehidrasi dan malnutrisi. Seorang anak dengan diare tanpa dehidrasi memerlukan cairan dan garam tambahan untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Beberapa hal yang harus diajarkan kepada ibu untuk mencegah dehidrasi, malnutrisi dan saat merujuk, adalah :

  • Berikan anak cairan lebih dari biasanya untuk mencegah dehidrasi
  • Teruskan pemberian makanan pada anak untuk mencegah malnutrisi
  • Beri suplemen zinc pada anak
  • Bawa anak ke tenaga kesehatan bila terdapat tanda-tanda dehidrasi atau masalah lainnya seperti tinja cair keluar amat sering, muntah berulang, rasa haus meningkat, atau tidak dapat makan/minum seperti biasanya.

Rencana Terapi B:

Pada dehidrasi ringan-sedang, perlu diberikan Cairan Rehidrasi Oral (CRO). Komposisi Cairan Rehidrasi Oral (CRO) sangat penting untuk memperoleh penyerapan yang optimal. Sesuai dengan anjuran WHO, saat ini dianjurkan penggunaan Cairan Rehidrasi Oral (CRO) dengan komposisi NA 75 mmol/L, K 20 mmol/L, Glukosa 75 mmol/L, Sitrat 10 mmol/L. Cairan Redrasi Oral (CRO) diberikan dengan pemantauan yang dilakukan diruang rawat sehari atau Pojok Upaya Rehidrasi Oral selama 3 jam. Cairan rehidrasi oral (CRO) lainya dengan pemberian oralit dapat menggunakan dosis acuan peberian oralit (dengan menggunakan takaran gelas) adalah sebagai berikut :

  1. Di bawah usia 1 tahun (˃ 1 bulan): 3 jam pertama 1½ gelas, kemudian ½ gelas setiap mencret
  2. Antara 1-4 tahun: 3 jam pertama 3 gelas, kemudian 1 gelas stiap mencret
  3. Antara 5-12 tahun: 3 jam pertama 6 gelas, kemudian 2 gelas setiap mencret
  4. ˃ 12 tahun: 3 jam pertama 12 gelas, kemudian 3 gelas setiap mencret
  1. Rencana Terapi C: Terapi Dehidrasi Berat

Bila anak dapat minum, Cairan Rehidrasi Oral (CRO) dapat diberikan sampai cairan parenteral dapat diberikan. Cairan parenteral yang diberikan adalah Ringer Laktat(RL) sebanyak 100ml/kg BB sebagai berikut :

  1. Bayi usia (> 1 tahun) pertama beri 30 ml/kg dalam 1 jam, selanjutnya beri 70 ml/kg dalam 5 jam
  2. Anak usia (> 1 tahun) pertama beri 30 ml/kg dalam ½, selanjutnya beri 70 ml/kg dalam 2½
KANKER

KANKER

Pengertian

KANKER atau Puru Aya atau Neoplasma Ganas adalah penyakit yang ditandai dengankelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal), menyerang jaringan biologis di dekatnya dan bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik yang disebut metastasis.
Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya. Tumor (Latin : pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa “GANAS” (bersifat kanker) atau “JINAK” (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.

Di Amerika Serikat,khususnya para pria, kanker yang paling umum adalah kanker prostat (33% dari seluruh kasus kanker), kanker paru-paru (13%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker kandung kemih (7%), dan “cutaneous melanoma (5%). Sebagai penyebab kematian kanker paru-paru adalah yang paling umum (31%), diikuti oleh kanker prostat (10%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker pankreas (5%) dan leukemia (4%). Sedangkan untuk wanita dewasa di Amerika Serikat, kanker payudara adalah kanker yang paling umum (32% dari seluruh kasus kanker), diikuti oleh kanker paru-paru (12%), kanker kolon dan rektum (11%), kanker endometrium (6%, uterus) dan limfoma non-Hodgkin (4%). Berdasarkan kasus kematian, kanker paru-paru paling umum (27% dari kematian kanker), diikuti oleh kanker payudara (15%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker indung telur (6%), dan kanker pankreas (6%)

Statistik dapat bervariasi besar di negara lainnya. Di Indonesia, kanker menjadi penyumbang kematian ketiga terbesar setelah penyakit jantung. Penyebab utama kanker di negara tersebut adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti kurang olahraga, merokok, dan pola makan yang tidakk sehat. Pada tanaman, kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis jamur/ bakteri tertantu. Pola invasi kanker tanaman dan kanker pada manusia sangat berbeda.

Cara Pertumbuhan Kanker

Semua kanker berawal dari sel, bagian dasar tubuh dari sebuah kehidupan. Untuk memahami kanker, akan sangat membantu bila kita mengetahui apa yang terjadi apabila sel normal berubah menjadi sel kanker.

Badan manusia terdiri dari berbagai macam tipe sel. Sel-sel ini tumbuh dan membelah dalam kondisi yang terkendali untuk memproduksi lebih banyak sel karena mereka dibutuhkan untuk menjaga agar tubuh tetap sehat. Saat sel menua atau rusak, mereka akan mati dan digantikan oleh sel baru.
Tetapi kadang kala, proses yang sedemikian teratur ini terganggu. Material genetik (DNA) dari sebuah sel dapat rusak atau berubah, menghasilkan mutasi yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembelahan sel normal. Saat hal ini terjadi, sel-sel tersebut tidaklah mati pada saatnya mereka mati dan sel baru pun tercipta saat tubuh tidak memerlukannya. Sel ekstra ini kemudian membentuk sebuah massa yang disebut tumor.
Tidak semua tumor memiliki sifat kanker; tumor bisa jinak atau ganas. Tumor jinak tidak bersifat kanker. Mereka bisa diangkat, dan pada umumnya mereka tidak tumbuh kembali. Sel-sel pada tumor jinak tidak menyebar ke anggota tubuh lainnya. Tumor ganas, memiliki sifat kanker. Sel dalam tumor seperti ini dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke seluruh tubuh. Penyebaran kanker dari satu anggota tubuh ke anggota tubuh lainnya disebut metastasis.

PENYEBAB KANKER

Asal muasal timbulnya kanker disebabkan oleh sel tidak tahu diri yang terus membelah diri padahal sudah waktunya untuk mati. Penyebab kanker tersebut bisa dipicu banyak faktor.

Kalau yang ini jelas kembali ke soal jenis penyakit kanker yang sedang diderita. Contohnya, penyebab kanker payudara mungkin tidak sama dengan penyebab kanker serviks sebab terkait dengan masing-masing organ.

Namun secara umum, penyebab kanker dapat ditimbulkan karena pola hidup yang tidak sehat.

  • merokok yang menjadi penyebab kanker paru-paru dan kanker mulut.
  • Sinar ultraviolet matahari juga sangat berbahaya dan dapat menjadi penyebab kanker.Meningkatnya angka kejadian kanker kulit (Melanoma maligna) menjadikan kita takut akan sinar matahari. Tetapi sedikit sinar matahari dapat membantu mencegah kanker payudara, karena pada saat matahari mengenai kulit, tubuh membuat vitamin D. Vitamin D akan membantu jaringan payudara menyerap kalsium sehingga mengurangi resiko kanker payudara. Agar bisa memperoleh sinar matahari selama 20 menit/hari, dianjurkan untuk berjalan dibawah sinar matahari pada siang hari atau sore hari. Tetapi bila anda ingin mendapatkan kalsium atau vitamin D tidak dari sinar matahari, anda dapat mencoba mengkonsumsi makanan suplemen.

  • Radiasi yang juga bisa menyebabkan kanker.
  • Perilaku seks yang tidak sehat seperti berganti-ganti pasangan bisa pula menjadi penyebab kanker.
  • Makanan dan minuman mengandung bahan kimia juga sangat penting, sebab hal ini disinyalir sering menjadi penyebab kanker.
  • Minuman beralkohol dapat menjadi penyebab kanker kerongkongan.
  • Makanan yang diasap dan diasamkan juga bisa menjadi penyebab kanker lambung.

Di luar faktor perilaku dan makanan, penyebab kanker juga bisa timbul karena tidak stabilnya kondisi kejiwaan seseorang. Seperti orang yang tengah mengalami stres berat, akan membuat sel dalam tubuh menjadi sangat aktif dan itu potensial menjadi penyebab kanker.

Di luar itu, ada faktor keturunan yang bisa juga menjadi penyebab kanker. Orang tua yang mengidap kanker sangat mungkin menurunkan penyakit itu pada anaknya.

Kanker yang disebabkan karena faktor genetik diantaranya meliputi kanker payudara, kanker kulit, dan kanker usus besar. Oleh karena itu, seyogyanya orang tua selalu menjaga kesehatan agar kelak anaknya tidak tertimpa kanker yang sangat berbahaya itu.

Tanda Dan Gejala Kanker

  1. Perubahan pada payudara pada wanita
    Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling pribadi. Penting artinya memeriksa kondisi payudara secara berkala. Benjolan, penebalan, dan perubahan warna kulit menjadi kemerahan patut diwaspadai sebagai indikasi kanker. Rasa gatal, kulit mengelupas, atau ruam di payudara selama berminggu-minggu juga perlu diwaspadai. Perubahan lain pada kulit payudara, seperti bengkak, kulit tertarik ke dalam, atau mengerut, juga harus dicurigai sebagai gejala.
    Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang meski hal ini jarang terjadi. Setiap benjolan di payudara sebaiknya perlu diwaspadai, terutama jika keluar cairan dari puting.
  2. Rasa nyeri yang tidak biasa
    Seiring bertambah usia, makin sering Anda rasakan sakit dan nyeri. Rasa nyeri yang terus-menerus dan tidak biasa bisa merupakan tanda kanker. Terlebih lagi, nyeri ini bukan disebabkan luka atau sakit yang pernah dirasakan sebelumnya.
  3. Perubahan pada testis pada pria
    Kanker testis/buah pelir sering muncul pada pria usia 20-39 tahun. Setiap perubahan ukuran pada testis, baik membesar maupun mengecil, harus tetap diwaspadai. Begitu pula jika terjadi pembengkakan atau perasaan berat di skrotum. Kadang kanker testis bisa berkembang sangat cepat sehingga akan lebih baik jika Anda mengetahuinya sedini mungkin.
  4. Perubahan pada kelenjar getah bening
    Jika Anda menyadari ada benjolan atau pembengkakan, baik di ketiak maupun leher atau di mana saja, maka waspadalah! Terlebih lagi jika benjolan itu membesar dari hari ke hari dan berlangsung lama bahkan hingga lebih dari satu bulan.
  5. Demam
    Selain menandai beragam penyakit seperti radang paru, tenggorokan, dan infeksi, demam juga bisa menandai adanya kanker. The American Cancer Society menyatakan, demam adalah salah satu gejala yang terjadi pada kanker darah stadium awal, khususnya leukemia atau limfoma. Sering kali, demam muncul ketika kanker sudah menyebar ke organ tubuh lainnya.
  6. Berat badan turun dratis
    Penurunan berat badan yang tiba-tiba (lebih dari 10 persen berat badan) dan di luar dugaan tanpa upaya tersendiri dalam waktu singkat perlu diwaspadai. Biasanya penurunan bobot secara drastis ini berkaitan dengan kanker kolon atau kanker organ pencernaan lainnya.
  7. Gangguan nyeri perut dan depresi
    Setiap pria yang mengalami gangguan nyeri perut disertai depresi perlu diperiksa lebih lanjut karena para ahli menemukan adanya hubungan antara depresi dengan kanker pankreas.
  8. Lelah berlebihan
    Seperti halnya demam, lelah berlebihan yang tidak membaik dengan istirahat juga bisa menjadi salah satu gejala kanker. Biasanya kondisi ini timbul setelah kanker berkembang, meski bisa terjadi juga pada fase dini seperti pada leukemia atau kanker usus besar.
  9. Batuk tak kunjung sembuh
    Batuk selalu dikaitkan dengan flu dan alergi. Akan tetapi, batuk terus-menerus dalam periode lama, sekitar tiga atau empat minggu, harus diperhatikan karena bisa merupakan gejala kanker atau pertanda adanya masalah lain, seperti radang paru-paru kronis.
  10. Sulit menelan
    Jangan pernah menyepelekan kondisi ini. Kesulitan menelan makanan atau selalu merasa ada yang tersangkut di kerongkongan bisa saja menandai adanya kanker pada saluran pencernaan, seperti kanker esofagus.
  11. Perubahan pada kulit
    Anda harus memperhatikan bukan hanya perubahan di tahi lalat, melainkan juga pigmentasi kulit. Perdarahan di kulit atau kulit yang mengelupas hebat dalam waktu beberapa minggu dan tidak hilang bisa merupakan salah satu pertanda kanker kulit.
  12. Terjadi perdarahan di tempat yang tidak seharusnya
    Kapan pun Anda melihat adanya darah dari bagian tubuh yang tidak seharusnya, seperti batuk atau muntah darah, perdarahan di feses dan urine, saatnya menemui dokter dan mengetahui penyebabnya sesegera mungkin karena bisa saja kanker penyebabnya.
  13. Perubahan di mulut
    Jika Anda merokok atau mengunyah tembakau, waspadalah bila ada bercak putih di dalam mulut, atau titik putih yang tidak hilang di lidah, karena ini merupakan tanda leukoplakia (area tempat kanker berada sebelum muncul), yang bisa saja menjadi kanker mulut jika terus menerus iritasi.
  14. Problem saat berkemih
    Bertambahnya usia seorang pria, problem saat berkemih menjadi makin sering dialami. Bisa terjadi perasaan tidak lampias saat berkemih, ketidakmampuan menahan kencing, bahkan frekuensi kencing yang semakin sering. Waspadalah jika keadaan ini tidak membaik dan bertambah parah karena bisa merupakan pertanda kanker, meski pembesaran prostat di usia lanjut juga bisa menjadi penyebabnya.
  15. Gangguan pencernaan
    Gangguan pencernaan yang terus-menerus dan berulang-ulang bisa saja merupakan indikasi adanya kanker pada esofagus, tenggorokan, atau perut. Khususnya pada wanita, rasa kembung yang tak biasa disertai perut membesar sehingga sering merasa kenyang dan tak bisa makan patut diwaspadai sebagai gejala kanker ovarium.
  16. Terdapat benjolan abnormal
    Benjolan abnormal yang muncul dapat menjadi tanda kanker yang mudah terlihat. Biasanya, benjolan abnormal yang menjadi indikasi tandanya kanker dapat tumbuh di permukaan kulit (kanker kulit), payudara (kanker payudara), leher dan ketiak (kanker getah bening) dan berbagai bagian tubuh lainnya. Intinya, ketika timbul benjolan yang tidak wajar pada tubuh, sebaiknya berhati-hati karena bisa jadi itu merupakantanda terjadinya kanker.
    gejala fisik juga dapat muncul akibat pengobatan yang dilakukan seperti : Kemoterapi dan radiasi (mual, muntah, rambut rontok, lelah dsb)

Klasifikasi Kanker

  1. Karsinoma, merupakan kanker yang terjadi pada jaringan epitel, seperti kulit atau jaringan yang menyelubungi organ tubuh, misalnya organ pada sistem pencernaan atau kelenjar. Contoh meliputi kanker kulit, karsinoma serviks, karsinoma anal, kanker esofageal, karsinoma hepatoselular, kanker laringeal, hipernefroma, kanker lambung, kanker testiskular dan kanker tiroid.
  2. Sarkoma, merupakan kanker yang terjadi pada tulang seperti osteosarkoma, tulang rawan seperti kondrosarkoma, jaringan otot seperti rabdomiosarcoma, jaringan adiposa, pembuluh darah dan jaringan penghantar atau pendukung lainnya.
  3. Leukemia, merupakan kanker yang terjadi akibat tidak matangnya sel darah yang berkembang di dalam sumsum tulang dan memiliki kecenderungan untuk berakumulasi di dalam sirkulasi darah.[6]
  4. Limfoma, merupakan kanker yang timbul dari nodus limfa dan jaringan dalam sistem kekebalan tubuh

5 Makanan Enak Yang Sering Menyebabkan Kanker

  1. Daging Bakar
  2. Hot Dog
  3. Kentang Goreng
  4. Minuman Manis
  5. Donat

Jenis2 Kanker

  • Kanker Serviks
  • Kanker Payudara
  • Kanker Paru-paru
  • Kanker Usus Besar
  • Kanker Usus
  • Kanker Ovarium
  • Kanker Hati
  • Kanker Lambung
  • Kanker Kulit
  • Limfoma
  • Kanker Lidah
  • Kanker Prostat
  • Kanker Kelenjar Thyroid
  • Kanker Vagina
  • Kanker Penis
  • Osteosarcoma
  • Multiple Myeloma
  • Kanker Kerongkongan
  • Kanker Pankreas
  • Kanker Nasofaring
  • Kanker Rongga Mulut
  • Kanker Laring
  • Tumor jaringan lunak
  • Kanker Ginjal
  • Kanker Usus 12 Jari
  • Kanker Kandung Kemih
  • Kanker Endometrium
  • Kanker Testis
  • Kanker Saluran Empedu
  • Kanker Kantong Empedu
  • Kanker Anal
  • Kanker Mata
  • Kanker Adrenal
  • Kanker Otak
  • Leukemia
  • Hemangioma

Jenis2 Kanker Ganas

  1. Kanker Paru-Paru
  2. Kanker Usus Rektum
  3. Kanker Payudara
  4. Kanker Pankreas
  5. Kanker Prostat
  6. Kanker Darah atau Leukimia
  7. Limfoma non-Hodgkin
  8. Kanker Hati dan Saluran empedu Intrahepatik
  9. Kanker Ovarium
  10. Kanker Esophageal

Tips Pencegahan Kanker

  1. Memeriksa resiko karena keturunan
    Salah satu penyebab kanker berasal dari faktor keturunan. Jika ada orangtua atau saudara yang menderita kanker, sangat mungkin kanker juga menyerang anggota keluarga lainnya. Untuk itu mengetahui ada tidaknya anggota keluarga yang pernah terkena kanker sangat penting sebagai upaya mencegah kanker.

  2. Menghindari makanan yang diasap dan dibakar
    Penyebab kanker lainnya adalah makanan yang diasap, dibakar, atau diasamkan. Contohnya seperti ikan asap atau makanan yang diacar. Makanan tersebut beresiko menimbulkan kanker. Oleh karena itu menghindari atau mengurangi frekuensi mengonsumsi makanan tersebut menjadi keharusan untuk mencegah kanker.
  3. Menjauhi alkohol
    Sejak lama alkohol sudah sering disebut sebagai penyebab kanker. Untuk mencegah kanker, menghindari konsumsi alkohol merupakan langkah yang tepat.
  4. Menghindari makanan dengan zat pewarna
    Banyak makanan saat ini dicampur dengan zat pewarna agar terlihat menarik. Padahal kandungan zat pewarna itu sangat berbahaya bagi tubuh dan dapat memicu kanker. Untuk mencegah kanker, sebaiknya usahakan menghindari makanan yang menggunakan zat pewarna. Makanan yang menggunakan zat pewarna dapat diketahui dari warna makanan yang terlihat jauh lebih menarik dibandingkan warna aslinya.
  5. Menghindari rokok
    Seperti alkohol, rokok juga menjai sumber penyebab berbagai penyakit tak terkecuali untuk penyakit kanker. Meninggalkan kebiasaan merokok atau berupaya menjauh dari orang yang sedang merokok adalah upaya baik untuk mencegah kanker.
  6. Menghindari makanan berlemak
    Lemak menyebabkan banyak masalah dalam tubuh. Termasuk sebagai pemicu kanker. Untuk mencegah kanker, hindarilah makanan-makanan berlemak tinggi.
  7. Makan makanan kaya serat
    Buah-buahan dan sayuran merupakan makanan kaya serat. Memperbanyak konsumsi makanan tersebut sangat baik untuk mencegah kanker
  8. Konsumsi vitamin A, C, dan E
    Vitamin A (Wortel, Selada, Ubi Jalar, Minyak hati ikan Kod, Lada Merah, Hati, Kalkun, Paprika, Mangga, Whole Milk, Butternut Squash, Kemangi kering, Blewah, Kacang Polong, Lobak, Buah Aprikot kering, Tomat, Bayam, Pepaya, Paprika merah, Hati Sapi), vitamin C (kentang dan polong-polongan), dan vitamin E (sereal dan padi-padian) memiliki kandungan antioksidan yang sangat berguna untuk mencegah kanker.
  9. Perilaku seks sehat
    Tidak berganti-ganti pasangan dalam hubungan seks juga menjadi cara jitu mencegah kanker sebab timbulnya kanker juga dimungkinkan karena perilaku seksual yang tidak sehat.

  10. jaga kesehatan dengn berolah raga secara teratur.
    Penelitian menunjukkan bahwa sejalan dengan menigkatnya aktivitas, maka resiko kanker payudara akan berkurang. Berolah raga akan menurukan kadar estrogen yang diproduksi tubuh sehingga mengurangi resiko kanker payudara.

Pemeriksaan Penunjang Kanker

  1. Alpha fetoprotein (AFP) adalah glikoprotein yang dihasilkan oleh kantung telur yang akan menjadi sel hati pada janin. Ternyata protein ini dapat dijumpai pada 70 – 95% pasien dengan kanker hati primer dan juga dapat dijumpai pada kanker testis. Pada seminoma yang lanjut, peningkatan AFP biasanya disertai dengan human Chorionic Gonadotropin (hCG). Kadar AFP tidak ada hubungan dengan besarnya tumor, pertumbuhan tumor, dan derajat keganasan. Kadar AFP sangat tinggi (>1000 IU/mL) pada kasus dengan keganasan hati primer, sedangkan pada metastasis tumor ganas ke hati (keganasan hati sekunder) kadar AFP kurang dari 350 – 400 IU/mL. Pemeriksaan AFP ini selain diperiksa di dalam serum, dapat juga diperiksakan pada cairan ketuban untuk mengetahui adanya spinabifida, ancephalia, atresia oesophagus atau kehamilan ganda.
  2. Carcinoembryonic antigen (CEA) adalah protein yang dihasilkan oleh epitel saluran cerna janin yang juga dapat diekstraksi dari tumor saluran cerna orang dewasa. Pemeriksaan CEA ini bertujuan untuk mengetahui adanya kanker usus besar, khususnya ardenocarcinoma. Pemeriksaan CEA merupakan uji laboratorium yang tidak spesifik karena hanya 70% kasus didapatkan peningkatan CEA pada kanker usus besar dan pankreas. Peningkatan kadar CEA dilaporkan pula pada keganasan oesophagus, lambung, usus halus, dubur, kanker payudara, kanker serviks, sirosis hati, pneumonia, pankreatitis akut, gagal ginjal, penyakit inflamasi dan trauma pasca operasi. Yang penting diketahui pula bahwa kadar CEA dapat meningkat pada perokok.
  3. Cancer antigen 72-4 atau dikenal dengan Ca 72-4 adalah mucine-like, tumor associated glycoprotein TAG 72 di dalam serum. Antibodi ini meningkat pada keadaan jinak seperti pankreatitis, sirosis hati, penyakit paru, kelainan ginekologi, kelainan ovarium, kelainan payudara dan saluran cerna. Pada keadaan tersebut spesifisitas sebesar 98%. Peningkatan Ca 72-4 mempunyai arti diagnostik yang tinggi untuk kelainan jinak pada organ tersebut. Pada keganasan lambung, ovarium dan kanker usus besar mempunyai arti diagnostik yang tinggi. Pada kanker lambung, uji diagnostik Ca 72-4 mempunyai nilai sensitifitas 28 – 80% ; pada kanker ovarium, sensitifitas 47 – 80% ; sedangkan pada kanker usus besar, sensitifitasnya 20 – 41%. Pemeriksaan petanda tumor ini dipakai untuk membantu menegakkan diagnosis, bila diperlukan harus digunakan lebih dari satu petanda tumor. Selain itu pemeriksaan Ca 72-4 juga dipakai pada pasca operasi dan pada waktu relapse.
  4. Cancer antigen 19-9 (Ca 19-9) adalah antigen kanker yang dideteksi untuk membantu menegakkan diagnosis, keganasan pankreas, saluran hepatobiliar, lambung dan usus besar. Kadar Ca 19-9 meningkat pada 70 – 75% kanker pankreas dan 60 – 65% kanker hepatobiliar. Pada peningkatan ringan, kadar Ca 19-9 dapat dijumpai pada radang seperti pankreatitis, sirosis hati, radang usus besar.
  5. Cancer  antigen  12-5  (Ca  12-5)  dipakai  untuk  indikator  kanker  ovarium  epitel  non-mucinous.  Kadar Ca 12-5 meningkat pada kanker ovarium dan dipakai untuk mengikuti hasil pengobatan 3 minggu pasca kemoterapi.
  6. Human chorionic gonadotropin (HCG) adalah hormon yang dihasilkan plasenta, didapatkan pada darah dan urin wanita hamil 14 – 26 hari setelah konsepsi. Kadar HCG tertinggi pada minggu ke 8 kehamilan. HCG tidak didapatkan pada wanita yang tidak hamil, pada kematian janin dalam kandungan dan 3 – 4 hari pasca melahirkan. HCG meningkat pada keganasan seperti mola hidatidosa, korioepitelioma, koriocarcinoma testis.
  7. Cancer antigen 15-3 (Ca 15-3) dipakai untuk mengidentifikasi kanker payudara dan monitoring hasil pengobatan. Pemeriksaan petanda tumor ini akan lebih sensitif bila digunakan bersama CEA. Kadar Ca 15-3 meningkat pada keganasan payudara, ovarium, paru, pankreas dan prostat.
  8. Prostat Spesific Antigen (PSA) dipakai untuk diagnosis kanker prostat. Dahulu kala pemeriksaan kanker prostat dilakukan pemeriksaan aktifitas prostatic acid phosphatase (PAP), diikuti dengan pemeriksaan colok dubur. Tetapi aktifitas PAP yang tinggi disertai dengan pembesaran kelenjar prostat selalu sudah terjadi metastasis. Untuk pemeriksaan dini kanker prostat dipakai pemeriksaan PSA. Kadar PSA dapat meningkat pada hipertrofi prostat jinak dan lebih tinggi lagi pada kanker prostat. Kadar PSA meningkat setelah colok dubur atau bedah prostat. Pemeriksaan PSA disarankan untuk pemeriksaan rutin pada pria usia lebih dari 40 tahun. Total PSA (tPSA) terdiri dari PSA bebas dan PSA kompleks. Kadar PSA total dipakai untuk mendapatkan persen (%) PSA bebas.
  9. Neuron Specific Enolase (NSE) dipakai untuk menilai hasil pengobatan dan perjalanan penyakit keganasan small cell bronchial carcinoma, neuroblastoma, dan seminoma. Kadar NSE tidak mempunyai hubungan dengan adanya metastasis, tapi memiliki korelasi yang baik terhadap stadium perjalanan penyakit. Peningkatan ringan kadar NSE dapat dijumpai pada penyakit paru jinak dan penyakit pada otak.
  10. Squamous cell carcinoma (SCC) antigen diperoleh dari jaringan karsinoma sel skuamosa dari serviks utri. Pemeriksaan SCC bertujuan untuk menilai prognosis, kekambuhan dan monitoring penyakit. Umumnya SCC meningkat pada keganasan sel squamosa seperti faring, laring, palatum, lidah dan leher.
  11. Cyfra 21-1 dipakai untuk membantu menegakkan diagnosis kelainan paru yang jinak seperti pneumonia, sarcoidosis, TBC, bronchitis kronik, asma, dan emfisema. Kadarnya juga meningkat pada kelainan hati dan gagal ginjal. Kadar cyfra 21-1 lebih dari 30 ng/ml didapatkan pada primary bronchial carcinoma.

 

Kanker Kelenjar Getah Bening

Pengertian

Kelenjar Getah Bening/KGB (Limfoma) merupakan sejenis kanker pada sistem lemfatik yang tumbuh akibat mutasi atau terjadinya perubahan sel limfosit (sejenis sel darah putih) yang sebelumnya normal menjadi abnormal dan ganas. Seperti halnya limfosit normal, limfosit ganas dapat tumbuh pada berbagai organ dalam tubuh termasuk kanker kelenjar getah bening, limpa, sum-sum tulang belakang, darah maupun organ lainnya.
Kelenjar ini ada banyak sekali di tubuh kita, antara lain di daerah leher, ketiak, dalam rongga dada dan perut, di sepanjang tulang belakang kiri dan kanan sampai mata kaki. Kelenjar getah bening berfungsi sebagai penyaring bila ada infeksi lokal yang disebabkan bakteri atau virus. Jadi, fungsinya justru sebagai benteng pertahanan tubuh.

Anatomi Fisioli KGB

Kelenjar getah bening/KGB adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh kita. Tubuh kita memiliki kurang lebih sekitar 600 kelenjar getah bening, namun hanya di daerah submandibular (bagian bawah rahang bawah; sub: bawah;mandibula:rahang bawah), ketiak atau lipat paha yang teraba normal pada orang sehat.

Terbungkus kapsul fibrosa yang berisi kumpulan sel-sel pembentuk pertahanan tubuh dan merupakan tempat penyaringan antigen (protein asing) dari pembuluh-pembuluh getah bening yang melewatinya. Pembuluh-pembuluh limfe akan mengalir ke KGB sehingga dari lokasi KGB akan diketahui aliran pembuluh limfe yang melewatinya. Oleh karena dilewati oleh aliran pembuluh getah bening yang dapat membawa antigen (mikroba, zat asing) dan memiliki sel pertahanan tubuh maka apabila ada antigen yang menginfeksi maka kelenjar getah bening dapat menghasilkan sel-sel pertahanan tubuh yang lebih banyak untuk mengatasi antigen tersebut sehingga kelenjar getah bening membesar. Pembesaran kelenjar getah bening dapat berasal dari penambahan sel-sel pertahanan tubuh yang berasal dari KGB itu sendiri seperti limfosit, sel plasma, monosit dan histiosit, atau karena datangnya sel-sel peradangan (neutrofil) untuk mengatasi infeksi di kelenjar getah bening (limfadenitis), infiltrasi (masuknya) sel-sel ganas atau timbunan dari penyakit metabolit makrofaga (gaucher disease).

Penyebab Kanker Kelenjar Getah Bening :

  1. Faktor genetika
  2. System kekebalan tubuh yang lemah
  3. Toksin lingkungan atau makanan yang bayak mengadung herbisida serta pengawet makanan dan juga pewarna kimia.
  4. Kurangnya berolahraga
  5. Minum-minuman yang mengandung alkohol
  6. Kurang minum air putih
  7. Merokok, serta gaya hidup yang kurang sehat

Beberapa penyebab Lain KGB :

  1. InfeksiMekanisme pembengkakan kelenjar getah bening akibat infeksi adalah dengan cara peningkatan jumlah sel darah putih (limfosit) dengan cara multiplikasi sebagai respons atas adanya zat asing ke dalam tubuh (antigen).
  2. Virus
    Reaksi pertahanan terhadap infeksi yang umum diakibatkan oleh virus biasanya berupa demam yang menyertai pembengkakan kelenjar getah beningnya.
  3.  Peradangan
    Mekanisme peradangan terjadi selama infeksi kelenjar getah bening oleh zat-zat asing. Peradangan merupakan suatu bentuk sel darah putih yang mati oleh zat asing.
  4.  Kanker
    Mekanisme penyusupan sel-sel kanker pada kelenjar getah bening juga sering menyebabkan pembengkakan. Bahkan, kelenjar getah bening yang bengkak bisa menjadi keras dan bisa menyebar ke kelenjar getah bening di tempat-tempat yang lain.
  5.  Kanker darah
    Kanker darah mungkin tidak terlihat seperti kanker biasa yang membuat kelenjar getah bening bengkak. Akan tetapi, pada kanker darah, produksi limfosit di kelenjar getah bening sangat banyak dan tidak terkontrol. Keadaan ini kita sebut sebagai limfoma atau leukemia.

Jenis Dan Gejala Kanker KGB

Gejala umum yang dirasakan penderita kanker kelenjar getah bening meliputi pembengkakan kelenjar getah bening pada leher, ketiak, atau pangkal paha. Berikut keterangan jelasnya.

  1. Hodgkin’s
    Merupakan jenis limfoma yang ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening dan limpa tanpa disertai rasa sakit. Kanker ini sangat progresif pada beberapa jaringan limfoid dan pertumbuhan abnormal sel terjadi secara cepat. Faktor resiko terkena kanker getah bening jenis Hodgkin’s:

    • Pria atau wanita usia 15-38 tahun dan usia di atas 50 tahun.
    • Mempunyai kelainan dalam fungsi sistem kekebalan seluler tubuh (sel-T) meskipun produksi antibodi normal.

    Dan berikut adalah gejala-gejala terkena kanker getah bening jenis Hodgkin’s:

    • Pembengkakan menyeluruh kelenjar getah bening di sekujur tubuh: Leher, ketiak, dan lipat paha (tidak terasa nyeri).
    • Demam, berkeringat pada malam hari, kurang nafsu makan, dan berat badan turun.
    • Pada beberapa orang, kadang-kadang menyerang dada yang menyebabkan gangguan pernafasan.

    Semakin berkembang, sel-sel abnormal akan menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya dan mulai menyerang struktur lain termasuk paru-paru, hati, dan organ-organ abdominal.

  2. Non-Hodgkin
    Merupakan kanker ganas yang berasal dari limfonodus dan jaringan limfa lainnya.
    Gejala-gejala kanker getah bening jenis Non-Hodgkin:

    • Pembesaran kelenjar getah bening.
    • Pembesaran tonsil dan kelenjar adenoid, limfonodus di leher dan sekitarnya menjadi kemerahan.
    • Limfoma yang berkembang menunjukkan gejala demam, berkeringat pada malam hari, lelah, dan berat badan menurun.

    Limfoma jenis ini lebih sering terjadi pada pria terutama pada usia di atas 50 tahun. Semakin tua usia seseorang semakin tinggi resiko terkena limfoma.

Makanan Sehat UntukPenderita Penyakit Kanker KGB

  1. Kulit buah manggis yang menurut penilitian, mengandung antioksidan yang sangat tinggi. Jika dikonsumsi secara rutin, dapat dipercaya untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit KGB. Kulit buah manggis juga mampu melancarkan peredaran darah, meningkatkan imun tubuh, anti aging, anti peradangan, anti kanker dan mampu melawan virus dan bakteri
  2. Daun Buah Sirsak yang mempunyai senyawa yang mampu menghambat dan mematikan pertumbuhan sel kanker yang disebut senyawa Acetogenins.

Pantangan Makanan Untuk Penderita KGB

  1. Menghindari semua makanan yang mengandung lemak
  2. Menghindari semua makanan yang di olah secara di bakar
  3. Menghindari semua makanan yang mengandung kimia seperti makanan dan minuman instan
  4. Menghindari makanan yang di olah dengan fermentasi seperti terasi

PUD ( Perdarahan Uterus Disfungsional)

Pengertian

Perdarahan uterus disfungsional adalah perdarahan uterus abnormal tanpa bukti atau penyebab organis. Perdarahan ini bukan merupakan diagnosis. Lima puluh persen penderita berusia antara 40-50 tahun, Sedangkan Dua puluh persen penderita adalah remaja.

Penyebab

Perdarahan uterus disfungsional dapat terjadi pada setiap umur antara menarche dan menopause. Tetapi, kelainan ini lebih sering dijumpai pada masa permulaan dan pada msa akhir fungsi ovarium. Pada usia perimenars, penyebab paling mungkin adalah faktor pembekuan darah dan gangguan psikis

Pada masa pubertas sesudah menarche, perdarahan tidak normal disebabkan oleh gangguan atau terlambat proses maturasi pada hipotalamus, dengan akibat bahwa pembuatan releasing factor dan hormon gonadotropin tidak sempurna. Pada wanita dalam masa premenopasuse proses terhentinya proses ovarium tidak selalu berjalan lancar

 Gambaran Klinis

  1. Perdarahan ovulatoar
    Perdarahan ini merupakan kurang lebih 10% dari perdarahan disfungsional dengan siklus pendek (polimenorea) atau panjang (oligomenorea). Untuk menegakkan diagnosis perdarahan ovulatoar, perlu dilakukan kerokan pada masa mendekati haid. Jika karena perdarahan yang lama dan tidak teratur siklus haid tidak dikenali lagi, maka kadang-kadang bentuk kurve suhu badan basal dapat menolong. Jika sudah dipastikan bahwa perdarahan berasal dari endometrium tipe sekresi tanpa adanya sebab organik, maka harus dipikirkan sebagai etiologiya :

    • Korpus luteum persistens; dalam hal ini dijumpai perdarahan kadang-kadang bersamaan dengan ovarium membesar. Sindrom ini harus dibedakan dari kehamilan ektopik karena riwayat penyakit dan hasil pemeriksaan panggul sering menunjukkan banyak persamaan antara keduanya. Korpus luteum persisten dapat pula menyebabkan pelepasan endometrium tidak teratur (irregular shedding). Diagnosa irregular shedding dibuat dengan kerokan yang tepat pada waktunya, yakni menurut Mc Lennon pada hari ke-4 mulainya perdarahan. Pada waktu ini dijumpai endometrium dalam tipe sekresi disamping tipe nonsekresi.
    • Insufisiensi korpus luteum dapat menyebabkan premenstrual spotting, menoragia atau polimenorea. Dasarnya ialah kurangnya produksi progesteron disebabkan oleh gangguan LH releasing factor. Diagnosis dibuat, apabila hasil biopsi endometrial dalam fase luteal tidak cocok dengan gambaran endometrium yang seharusnya didapat pada hari siklus yang bersangkutan.
    • Apopleksia uteri. pada wanita dengan hipertensi dapat terjadi pecahnya pembuluh darah dalam uterus.
    • Kelainan darah, seperti anemia, purpura trombositopenik dan gangguan dalam mekanisme pembekuan darah.
  2. Perdarahan anovulatoar
    Stimulasi dengan estrogen menyebabkan tumbuhnya endometrium. Dengan menurunnya kadar estrogen dibawah tingkat tertentu, timbul perdarahan yang kadang-kadang bersifat siklis, kadang-kadang tidak teratur sama sekali. Fluktuasi kadar estrogen ada sangkut-pautnya dengan jumlah folikel yang pada suatu waktu fungsional aktif. Folikel-folikel ini mengeluarkan estrogen sebelum mengalami atresia, dan kemudian diganti oleh folikel-folikel baru. Endometrium dibawah pengaruh estrogen tumbuh terus, dan dari endometrium yang mula-mula proliferatif dapat terjadi endometrium bersifat hiperplasia kistik. Jika gambaran itu dijumpai pada sediaan yang diperoleh dengan kerokan, dapat diambil kesimpulan bahwa perdarahan bersifat anovulatoar.
    Walaupun perdarahan disfungsional dapat terjadi pada setiap waktu dalam kehidupan menstrual seorang wanita, tapi paling sering pada masa pubertas dan masa premenopause. Bila pada masa pubertas kemungkinan keganasan kecil sekali dan ada harapan bahwa lambat laun keadaan menjadi normal dan siklus haid menjadi ovulatoar, pada seorang wanita dewasa terutama dalam masa premenopasue dengan perdarahan tidak teratur mutlak diperlukan kerokan untuk menentukan ada tidaknya tumor ganas. Perdarahan disfungsional dapat dijumpai pada penderita-penderita dengan penyakit metabolik, penyakit endokrin, penyakit darah, penyakit umum yang menahun, tumor-tumor ovarium dan sebagainya. Disamping itu stress dan pemberian obat penenang juga dapat menyebabkan perdarahan anovulatoar yang bisanya bersifat sementara

 Penatalaksanaan

  1. Evalusi
    • Riwayat dan Pemeriksaan Fisik
    • Memperbaiki keadaan umum
    • Menghentikan perdarahan
    • Mengembalikan fungsi hormon reproduksi
    • Menghilangkan ancaman keganasan
    • HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
    • Riwayat Menstruasi Sebelumnya
    • Dismenore
    • Menoragia
    • Kehamilan
    • Kontrasepsi
    • Trauma
  2. Terapi
    • Pil KB
    • Provera
    • Premarin
    • Clomid bila ada kehamilan
    • Golongan estrogen.
    • Mirena atau Progestaset AKDR yang akan mengurangi perdarahan dan kram berulang
  3. Rujukan
    • Histerokopi
    • Dilatasi atau Kuretase
    • Ablas Uterus
    • Histerektomo dengan atau tanpa Salpingostomi Bilateral

 

Menstruasi

Pengertian

Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjHaid Tidak Teraturadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya mengalami siklus estrus.

Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari paling lama 15 hari. Jika darah keluar lebih dari 15 hari maka itu termasuk darah penyakit. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya.

Proses Terjadinya.

Menstruasi terjadi karena sel telur yang dilepaskan folikel tidak dapat dibuahi oleh sel sperma. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa setelah pelepasan sel telur, maka folikel akan kosong, selanjutnya akan membentuk korpus luteum yang berwarna kuning.  Korpus luteum ini akan memacu terbentuknya hormon progesteron. Hormon ini akan menyebabkan terjadinya penebalan dinding rahim atau endometrium, tetapi hormon ini akan mengalami penurunan jumlah, kemudian korpus luteum akan berdegenerasi, yang diikuti peluruhan yang disebut dengan peristiwa menstruasi. Akibatnya, terjadi pendarahan yang disebut dengan peristiwa menstruasi. Menstruasi adalah peristiwa luruhnya sel telur yang tidak dibuahi yang sudah menjadi mati bersama-sama dengan selaput lendir dinding rahim yang merupakan lapisan yang kaya pembuluh darah. Masa menstruasi berlangsung selama 2 – 7 hari. Setelah itu siklus yang baru akan dimulai. Diawali dengan pulihnya kembali dinding endometrium, selanjutnya FSH mulai dihasilkan lagi dan mempengaruhi pembentukan sel telur kembali. Kejadian seperti ini akan terjadi berulang-ulang, lalu berhenti untuk sementara waktu pada saat terjadinya kehamilan, lalu akan terjadi lagi setelah kelahiran. Mengapa seorang wanita yang sudah menopouse (tidak mengalami haid lagi) tidak dapat menghasilkan sel telur? Hal ini terjadi karena semua oosit primer yang terbentuk akan mengalami deradasi. Usia menopouse berkisar antara 45-50 tahun ke atas. Pada saat itu banyak perubahan yang dialami oleh seorang wanita. Berbagai gejolak terjadi, antara lain adalah mudah marah, mudah tersinggung, cemas, cepat letih, dan sulit bernapas. Pada satu di antara delapan wanita, gejala ini akan terjadi cukup parah sehingga perlu pengobatan secara medis. Pada saat seorang wanita mengalami menopouse dikatakan in-dung telurnya mengalami masa pensiun secara gen dan progesteron pun juga akan berhenti. Akibatnya akan terjadi beberapa hal pada wanita, antara lain dapat mengalami kecenderungan tulang keropos (osteoporosis). Selain itu, peluang untuk mendapat serangan jantung lebih besar. Berdasarkan hal ini berarti dapat kita ketahui bahwa indung telur tidak hanya sekedar pabrik penghasil sel-sel telur saja, tetapi lebih dari itu merupakan satu organ tubuh yang penting, walaupun seorang wanita dapat hidup namun tidak normal tanpa memiliki indung telur ini.

Fase Terjadinya Menstruasi

  • Fase Menstruasi
    Pada fase ini dinding rahim akan mengalami peluruhan dan keluar melalui vagina dalam bentuk darah dengan kadar kekentalan yang berbeda-beda. Terkadang terdapat juga gumpalan-gumpalan darah dalam proses tersebut. Fase ini berlangsung selama 3 sampai dengan 4 hari.
  • Fase Pasca Menstruasi
    Selama kurang lebih 4 hari luka akibat peluruhan dinding rahim tersebut akan sembuh secara perlahan.Fase Poliferasi atau pra-ovulasiFase ini terjadi setelah penyembuhan berhasil. Pada fase ini dinding rahim mengalami penebalan dengan tebal kurang lebih 3.5 mm. Fase ini berlangsung dari hari 5 sampai dengan hari ke 14. Pada fase ini leher rahim akan mengeluarkan lender yang bersifat basa untuk menetralkan sifat asam yang di hasilkan oleh vagina. Penetralan ini terjadi untuk memperpanjang hidup sperma sehingga pembuahan lebih mudah terjadi.
  • Fase Sekresi atau ovulasi
    Fase ini terjadi pada hari ke 14 atau yang di kenal dengan masa subur. Pada fase ini sel endometrium mengeluarkan glikogen dan kapur yang nantinya digunakan sebagai bahan makanan untuk telur yang sudah di buahi. Pada fase ini ovum di matangkan dan siap untuk di buahi.
  • Fase Pascaovulasi
    Jika ovum tidak dibuahi maka hormone progesterone dan hormon estrogen mengalami kemunduran sehingga fase menstruasi terjadi kembali.

Siklus Menstruasi Yang Tidak Normal

  1. Polymoenorrhea. Pada kasus ini wanita lebih sering mengalami menstruasi yaitu berkisar pada 2-3 minggu sekali.
  2. Mettorrhagia. Siklus ini ditandai dengan datangnya menstruasi yang tidak teratur. Menstruasi ini terjadi sekitar 3-6 munggu sekali.
  3. Oligomenorrhea. Siklus ini terjadi secara tidak teratur hingga mengakibatkan harus diketahui terlebih dahulu penyebab dan kondisinya agar mendapatkan perawatan yang sesuai. Ditemukan pada banyak kasus, siklus ini dipicu karena adanya ketidakseimbangan hormon yang dialami wanita .
  4. Menorrhagia. Adanya pendarahan hebat yang terjadi saat menstruasi. Dipicu karena adanya ketidakseimbangan hormon sehingga menyebabkan siklus menstruasi tanpa adanya ovulasi. Pada keadaan normal, sel telur dari ovarium mennghasilkan progesteron. Apabila kadarnya tidak cukup maka akan mengakibatkan pendarahan saat menstruasi. Segera  konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

 

Gejala Haid Yang Tidak Normal


Gejala haid yang tidak lancar yang utama, ditunjukkan dari beberapa kondisi siklus haid jumlah haid yang tidak teratur:

  1. Keluar nya pada rahim yang tidak teratur. Termasuk: haid yang berlebih waktu nya lama.sering ditemui fibroid rahim,polip rahim,hyperplasia endometrium, endometriosis endometrium rahim dll; haid terlalu sedikit, jumlah serta siklus nya berkurang; selang waktu menstruasi kurang dari 25 hari; siklus mingguan haid serta selang waktu lebih panjang dari 35 hari; tidak disebabkan pendarahan, bisa karena sebab lain, pengeluaran darah yang tidak teratur.beberapa kondisi di atas oleh sebab partial, kelenjar endokrin penyakit sistemik yang menyebabkan nya.
  2. DUB merupakan pendarahan rahim fungsional : mengacu pada alat kelamin internal & eksternal yang tidak adanya perubahan penyakit yang jelas, karena kelenjar endokrin yang kehilangan sistem kerja nya menyebabkan pendarahan yang tidak normal pada rahim. haid yang tidak teratur merupakan salah satu nya, sering ditemui pada masa puber serta menopause. Dibagi menjadi 2 ovulasi & anovulasi, sekitar 85% termasuk dalam pendarahan uterus disfungsional.
  3. Haid yang datang cepat: haid yang datang cepat menunjukkan siklus haid yang pendek, pendek dari 21 hari, berlanjut hingga 2 minggu ke atas,termasuk dalam bifase temperatur dasar DUB tipe ovulasi ,fase folikular pendek, hanya 7 – 8 hari; LPD yang kurang dari 10 hari, temperatur yang naik kurang dari 0.5℃.
  4. Siklus haid yang telat lewat dari 7 hari ke atas, bahkan 40 – 50 hari,berlanjut muncul siklus mingguan 2 bulan lebih. Ada ovulasi,bifase suhu tubuh basal, tapi fase folikuler yang panjang,fase suhu tinggi rendah; yang tanpa ovulasi,monofase suhu tubuh basal.
  5. Menostatis : menunjukkan haid yang belum datang siklus haid yang sudah ditetapkan kemudian berhenti 3 minggu lebih, yang pertama menostatis primer, yang kedua menostatis sekunder.
  6. Jumlah haid yang banyak sedikit: haid yang normal biasanya 60 – 80 mil, jika kurang dari 30 ml berarti terlalu sedikit, jika melebihi 80 ml berarti terlalu banyak, tidak peduli sedikt banyak berpengaruh kepada wanita, semua itu tidak normal.

Nah, Dari itu semua akan saya coba menguraikan 10 tanda menstruasi yang tidak normal, yakni :

  1. Jika usia sudah mencapai 16 tahun tapi belum juga mengalami menstruasi pertama.
  2. Periode menstruasi Anda yang biasanya ada tiba-tiba berhenti, padahal tidak hamil.
  3. Pendarahan menstruasi berlangsung terlalu lama, hingga lebih dari 7 hari.
  4. Panjang siklus menstruasi terpisah lebih lama dari 35 hari atau kurang dari 21 hari, terhitung sejak hari pertama pendarahan menstruasi terjadi hingga ke hari pertama pendarahan di siklus berikutnya.
  5. Pendarahan menstruasi sangat banyak hingga Anda harus mengganti pembalut setiap 1 hingga 2 jam sekali.
  6. Ada pendarahan yang terjadi di luar jadwal menstruasi biasanya (misalnya siklus menstruasi sudah selesai, namun dua atau tiga hari berikutnya terjadi pendarahan lagi).
  7. Mengalami kram berat secara mendadak yang tidak seperti biasanya. Kondisi ini umumnya dialami 50 persen wanita selama 1 atau 2 hari saat menstruasi.
  8. Mengalami periode menstruasi yang tidak teratur padahal Anda belum memasuki masa perimenopause (menjelang menopause).
  9. Tidak mengalami periode menstruasi selama tiga bulan berturut-turut atau lebih, padahal Anda belum memasuki masa perimenopause.
  10. Tidak mengalami periode menstruasi sama sekali padahal Anda masih berada di tahun-tahun reproduksi dan belum menopause

 

Cara Untuk Memperlancar Menstruasi/Haid

Melakukan hubungan seksual secara teratur tentunya hanya bisa dilakukan bila wanita tersebut sudah bersuami. Kalaupun untuk wanita yang masih belum bersuami atau masih berstatus single, maka tips untuk mengatasi masalah haid tidak lancar dan teratur bisa dengan cara:

  • Rajin mengkonsumsi jamu atau ramuan haid lancar.
  • Mengurangi makanan yang berlemak karena kelebihan lemak akan menghambat proses menstruasi dan haid lancar.
  • Mengurangi aktivitas yang melelahkan dan menguras tenaga.
  • Untuk wanita yang mempunyai penyakit kista, untuk mendapatkan haid lancar sebaiknya menghindari makanan cepat saji, pedas, atau asam.
  • Memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin dan mineral juga dapat membantu anda mendapatkan haid lancar. Selain itu dengan melakukan olahraga teratur, anda akan mendapatkan siklus haid yang lancar.

 

Cara Mengatasi Nyeri Saat Menstruasi

  1. Lakukan Senam Ringan
    Penyebab terjadinya nyeri saat anda menstruasi adalah karena sirkulasi darah kotor yang mengalir mengalami gangguan atau tidak lancar. Olahraga ringan dapat membantu anda untuk melegakan aliran darah yang berjalan atau bekerja tidak normal. Anda akan merakan perbedaan jika anda melakukan berbagai gerakan kecil yang dapat meranggsang secara langsung sistem sirkulasi darah anda, sehingga anda akan merasakan desiran darah tersebut berjalan lancar dan normal. Dan rasa nyeri yang anda rasakan akan berangsur membaik.
    Cara tersebut dapat menjadi salah satu tips mengatasi nyeri haid sederhana yang dapat anda lakukan dengan baik saat anda sedang menstruasi. Untuk cara yang lebih baik sebenarnya senam tidak hanya anda lakukan saat anda kedatangan menstruasi namun di hari-hari lainnya anda dapat melakukannya secara santai agar ketika menstruasi datang kembali anda tidak akan merasakan nyeri lagi.
    Menjaga kesehatan tubuh anda selama atau sebelun datang bulan adalah hal terbaik. Karena jika darah dapat mengalir secara efektif maka gangguan nyeri saat haid atau penyakit lainnya dapat teratasi denagn sempurna untuk itu anda perlu merubah pola hidup anda menjadi pola hidup yang sehat.
  2. Kenakan pakaian yang nyaman
    Pakaian ketat akan semakin membuat Anda merasa tersiksa saat menstruasi. Oleh sebab itu kenakan pakaian longgar yang dapat membuat Anda merasa nyaman dan membuat Anda bebas untuk bergerak.
  3.  

    Mengonsumsi makanan sehat
    Hindari mengonsumsi makanan olahan yang penuh dengan zat kimia. Cobalah untuk mengonsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah. Selain itu jangan lupa untuk mengonsumsi air putih. Air putih akan membuat sirkulasi darah menjadi lancar.

  4.  

    Istirahat yang cukup
    Istirahat yang cukup selama masa menstruasi akan membantu Anda untuk menghadapi nyeri menstruasi yang menyiksa. Dengan istirahat yang cukup Anda akan mempunyai tenaga yang lebih untuk mengatasi nyeri yang melanda.

  5.  

    Kontrol emosi Anda
    Saat menstruasi, merupakan hal yang wajar apabila emosi wanita menjadi tidak stabil. Namun jangan memanjakan hal tersebut. Cobalah untuk mengontrol emosi Anda sehingga Anda dapat terhindar dari stres dan depresi yang terjadi karena ketidakstabilan emosi. Emosi yang stabil juga dapat menjadi bekal Anda dalam menghadapi nyeri menstruasi.

 

Epistaksis ( Mimisan )

Epistaksis atau perdarahan hidung sering ditemukan sehari-hari, dan hampir 90% dapat berhenti sendiri. Epistaksis bukan merupakan suatu penyakit, melainkan sebagai gejala dari suatu kelainan.

Perdarahan dari hidung dapat merupakan gejala yang sangat menjengkelkan dan mengganggu. Ia dapat pula mengancam nyawa. Faktor etiologi harus dicari dan dikoreksi untuk mengobati epistaksis secara efektif. Perdarahan hidung tampak lebih sering terjadi pada masa awal kanak-kanak sampai pubertas. Walaupun pada kelompok usia tersebut biasanya tidak serius. Epistaksis berat atau yang mengancam jiwa tampaknya meningkat dengan bertambahnya usia.

Epistaksis adalah masalah klinis yang berbahaya, terutama bila berasal dari posterior. Sembilan puluh persen epistaksis berasal spontan dari pleksus pembuluh darah superfisialis didalam septum anterior inferior, dan lebik mudah ditangani dibandingkan epistaksis posterior, yang 10% pasien dari pembuluh darah di dalam dinding hidung lateral dekat nasofaring dan disertai dengan mortalitas 4% sampai 5%

Pengertian

Epistaksis adalah satu keadaan pendarahan dari hidung yang keluar melalui lubang hidung akibat sebab kelainan lokal pada rongga hidung ataupun karena kelainan yang terjadi di tempat lain dari tubuh. Mimisan terjadi pada hidung karena hidung punya banyak pembuluh darah, terutama di balik lapisan tipis cupingnya. Mimisan sendiri bukan merupakan suatu penyakit tetapi merupakan gejala dari suatu penyakit, itu artinya mimisan bisa terjadi karena bermacam sebab dari yang ringan sampai yang berat. Pada umumnya ini terjadi pada anak-anak karena pembuluh darahnya masih tipis dan sensitif, selain karena pilek. Gangguan mimisan umumnya berkurang sesuai dengan pertambahan usia. Semakin tambah usia, pembuluh darah dan selaput lendir di hidungnya sudah semakin kuat, hingga tak mudah berdarah. Epistaksis bukan suatu penyakit melainkan gejala suatu kelainan.

Anatomi fisiologi hidung
khususnya adalah rongga kita kaya dengan pembuluh darah. Pada rongga bagian depan, tepatnya pada sekat yang membagi rongga hidung kita menjadi dua, terdapat anyaman pembuluh darah yang disebut pleksus Kiesselbach. Pada rongga bagian belakang juga terdapat banyak cabang-cabang dari pembuluh darah yang cukup besar antara lain dari arteri sphenopalatina.

mimisan, epistaksis @Blog Keperawatan

Rongga hidung mendapat aliran darah dari cabang arteri maksilaris (maksila=rahang atas) interna yaitu arteri palatina (langit-langit) mayor dan arteri sfenopalatina. Bagian depan hidung mendapat perdarahan dari arteri fasialis. Bagian depan septum terdapat anastomosis (gabungan) dari cabang-cabang arteri sfenopalatina, arteri etmoid anterior, arteri labialis superior dan arteri palatina mayor yang disebut sebagai pleksus kiesselbach (little’s area). Jika pembuluh darah tersebut luka atau rusak, darah akan mengalir keluar melalui dua jalan, yaitu lewat depan melalui lubang hidung, dan lewat belakang masuk ke tenggorokan. Itu adalah patofisiologi mimisan (epistaksis).

Epistakis dibagi menjadi 2 yaitu anterior (depan) dan posterior (belakang). Kasus epistaksis anterior terutama berasal dari bagian depan hidung dengan asal perdarahan berasal dari pleksus kiesselbach. Epistaksis posterior umumnya berasal dari rongga hidung posterior melalui cabang a.sfenopalatina.

Epistaksis anterior menunjukkan gejala klinik yang jelas berupa perdarahan dari lubang hidung. Epistaksis posterior seringkali menunjukkan gejala yang tidak terlalu jelas seperti mual, muntah darah, batuk darah, anemia dan biasanya epistaksis posterior melibatkan pembuluh darah besar sehingga perdarahan lebih hebat.

Epistaksis juga seringkali terjadi pada anak-anak. Epistaksis pada anak-anak umumnya berasal dari little’s area/pleksus kiesselbach yang berada pada dinding depan dari septum hidung. Dua hal yang paling banyak menyebabkan mimisan pada anak adalah karena trauma minor dan trauma mayor. Hal yang masuk dalam penyebab mimisan trauma minor diantaranya yaitu karena sebab anak mengorek hidung, bersin, batuk, menggaruk hidung atau karena mengedan. Sedangkan sebab mimisan anak yang berasal dari faktor trauma mayor diantaranya yaitu karena mukosa hidung anak yang rapuh. Diantaranya karena terdapat infeksi saluran nafas atas, pengeringan mukosa hidung.

Penyebab Epistaksis

Penyebab lokal:
  1. Trauma, misalnya mengorek hidung, terjatuh, terpukul,  benda asing di hidung, trauma pembedahan, atau iritasi gas yang merangsang.
  2. Infeksi hidung dan sinus paranasal, seperti rhinitis, sinusitis, serta granuloma spesifik, seperti lepra dan sifilis.
  3. Benda asing dan rinolit, dapat menyebabkan epistaksis ringan unilateral disertai ingus yang berbau busuk.
  4. Tumor, baik jinak maupun ganas pada hidung, sinus paranasal dan nasofaring.
  5. Pengaruh lingkungan, misalnya perubahan tekanan atmosfir mendadak seperti pada penerbang dan penyelam (penyakit Caisson), atau lingkungan yang udaranya sangat dingin.
  6. Benda asing dan rinolit, dapat menyebabkan epistaksis ringan disertai ingus berbau busuk.
  7. Idiopatik, biasanya merupakan epistaksis yang ringan dan berulang pada anak dan remaja.
Penyebab sistemik :
  1. Penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi dan kelainan pembuluh darah
  2. Kelainan darah, seperti trombositopenia, hemophilia, dan leukemia.
  3. Infeksi sistemik, seperti demam berdarah dengue, influenza, morbili atau demam tifoid.
  4. Gangguan endokrin, seperti pada kehamilan, menars, dan menopause.
  5. Kelainan congenital, seperti penyakit Osler (hereditary hemorrhagic telangiectasia).

Penyebab lain :

  • eberapa orang memiliki pembuluh darah di hidung yang mudah berdarah, biasanya karena udara kering dan panas, atau setelah berolahraga.
  • Benturan pada hidung juga bisa menyebabkan mimisan.
  • Kadang-kadang sesuatu telah mendorong hidung, dan merusak pembuluh darah.
  • Mengupil, terutama setelah satu berdarah dapat menjaga masalah yang terjadi.
  • Dalam kasus yang jarang ada perdarahan atau masalah pada pembekuan darah contohnya hemofilia.
  • Gadis remaja lebih mudah mimisan di usia ketika mereka mulai mengalami haid.

Patofisiologi

Terdapat dua sumber perdarahan yaitu bagian anterior dan posterior.
Pada epistaksis anterior, perdarahan berasal dari pleksus Kiesselbach (yang paling banyak terjadi dan sering ditemukan pada anak-anak), atau dari arteri etmoidalis anterior. Biasanya perdarahan tidak begitu hebat dan bila pasien pasien duduk darah akan keluar melalui lubang hidung. Sering kali dapat berhenti spontan dan mudah diatasi.
Pada epistaksis posterior, perdarahan berasal dari arteri sfenopalatina dan arteri etmoidalis posterior. Epistaksis posterior sering terjadi pada pasien usia lanjut yang menderita hipertensi, arteriosklerosis, atau penyakit kardiovaskular. Perdarahan biasanya hebat dan jarang berhenti spontan.
Perdarahan yang hebat dapat menimbulkan syok dan anemia, akibatnya dapat timbul iskemia serebri, insufisiensi koroner dan infark miokard, sehingga dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu pemberian infuse dan tranfusi darah harus cepat dilakukan.

Pertolongan Pertama Pada Epistaksis

Pertolongan pertama yang sederhana biasanya dapat membantu.

  1. Bagi orang yang mengalami mimisan sebaiknya duduk jangan tidur terlentang.
  2. Tekan bagian lunak hidung, tepat di atas lubang hidung, secara bersamaan dengan jari dan ibu jari. Tahan selama 10 menit. Untuk sementara bernapas melalui mulut.
  3. Kompres dingin di atas dahi atau jembatan (bagian atas) dari hidung, terkadang dapat membantu.
  4. Jangan menangis, karena menangis dapat mengalirkan lebih banyak darah ke wajah dan membuat pendarahan mimisan semakin parah.
  5. Jangan meniup hidung (sisi) selama sekitar setengah jam setelah mimisan untuk membantu bekuan menjadi kuat.
  6. Jika mimisan pada satu hidung, atau mungkin dua-duanya pada satu hari, dan kemudian tidak ada lagi, maka tidak ada lagi yang perlu dilakukan, tetapi jika pendarahan hidung terus terjadi, penyebab perdarahan perlu ditemukan dan diobati .
  7. Jika pendarahan tidak berhenti atau jika sangat berat segera bawa ke dokter.
Prinsip menolong penanganan epistaksis (mimisan) adalah sebagai berikut :
  1. Berikan penderita posisi dengan duduk menunduk untuk mencegah darah menumpuk di daerah faring posterior sehingga mencegah terjadinya penyumbatan jalan napas.
  2. menghentikan perdarahan mimisan. Menghentikan perdarahan pada epistaksis dapat kita lakukan dengan cara : tekan pada bagian depan hidung selama 10 menit, tekan hidung antara ibu jari dan jari telunjuk, jika perdarahan berhenti tetap tenang dan coba cari tahu apa faktor pencetus epistaksis dan hindari
  3. Jika setelah kita melakukan langkah-langkah di atas dan perdarahan tak kunjung berhenti maka tindakan kita selanjutnya adalah membawa penderita ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pengobatan serta perawatan lebih lanjut.

Prinsip lain dalam menanggulangi epistaksis, yaitu:

  • menghentikan perdarahan
  • mencegah komplikasi
  • mencegah berulangnya epistaksis.Kalau ada syok, perbaiki dulu keadaan umum pasien.

Dampak hilangnya darah harus ditentukan terlebih dahulu sebelum melakukan usaha mencari sumber perdarahan dan menghentikannya. Walaupun sudah dihentikan, kemungkinan fatal untuk beberapa jam kemudian untuk seorang pasien tua yang mengalami perdarahan banyak akibat efek kehilangan darahnya adalah lebih besar jika disbanding dengan akibat perdarahan (yang terus berlangsung) itu sendiri. Penilaian klinis termasuk pengukuran nadi dan tekanan darah akan menunjukkan apakah pasien berada dalam keadaan syok. Bila ada tanda-tanda syok segera infuse plasma expander.5

Menghentikan perdarahan

Menghentikan perdarahan secara aktif, seperti kaustik dan pemasangan tampon, lebih baik daripada pemberian obat hemostatik sambil menunggu epistaksis berhenti dengan sendirinya.

Posisi penderita sangat penting, sering terjadi pasien dengan perdarahan hidung harus dirawat dengan posisi tegak agar tekanan vena turun.

Kata Bijak Inspiratif

wanita yang tegar melukis kekuatan lewat masalahnya :
tersenyum saat tertekan,
tertawa disaat harus menangis,
memberkati disaat terhina,
mempesona karena mengampuni,
Wanita tegar mengasihi tanpa pamrih dan bertambah kuat dalam doa dan pengharapan

Cintailah orang yang kau cintai sekadarnya saja. Siapa tahu, pada suatu hari kelak, ia akan berbalik menjadi orang yang kau benci. Dan, bencilah orang yang kau benci sekadarnya saja. Siapa tahu, pada suatu hari kelak, ia akan menjadi orang yang kau cintai.

Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.
Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurniaan itu

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu

Satu tahun sdh engkau goreskn lk d ht ne, g trbayangkn kpdihan wktu tu…
q hnya brharap smoga qm bhgia dgnnya…
q jg tak kn menyalahkn sapa2, mungkin ne smua kehendak yg d ats….
tu lh cnta yg tak slalu kt miliki,..
I Love U

Segeralah beranjak dari masa lalu menuju masa depan, dengan semangat dan harapan baru, patahkan semua keraguan. Jangan biarkan hidupmu penuh dengan sedih, marah, dan benci. Bebaskan diri dari rasa sakit di masa lalu, dan mulai hidupmu lagi.

Mimpi tanpa kenyataan adlh khayalan.
tp,
mimpi dgn brusaha adlh hal yg mmbuat kenyataan…

Org yg b’hasil krn uangnya, tu sia2…
tetapi,
org yg b’hsil krn kmampuannya ptut d ancungkn jempol, krn org tsbt mngerti akan dinamika p’jlnan hudup….

Jika kamu tak ingin dirugikan, disakiti, dijelekan ataupun direndahkan, Maka kamu jangan pernah lakukan itu pada siapapun !

Menang bukan berarti kamu menguasai seluruh dunia, tapi menang penuh dgn ucapn syukur bahwa kita tlah terbebas dr kekalahan…
Dan jgn p’nah bangga ats tu smua, krn msh ada lg yg lbh dari drmu di luar sana…

Saat kamu terjatuh, tersenyumlah. Karena orang yg pernah jatuh adalah orang yg sedang berjalan menuju keberhasilan…..
Jangan menunggu waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu, karena waktu tidak akan pernah tepat bagi mereka yg menunggu…..
Dan Ingat : “Jangan pernah meremehkan kemampuanmu. Jika kamu menyadari betapa kuatnya pikiranmu, kamu tak akan pernah berpikir tuk menyerah”.

mencari kawan itu lebih indah dibandingkan mencari lawan

Athristis Gout

  1. Defenisi

Athritis gout adalah penyakit akut akibat peningkatan tingkat asam urat serum selama fase akut terjadi inflamasi yang disebabkan adanya kistal natrium yang disebabkan pada sendi (Fatimah, 2010)

Jenis atristis ini menimbulkan nyeri yang cukup hebat dengan terjadinya penumpukan asam urat. Di sendi-sendi keadaan ini biasanya pertama kali mengenai ibu jari kaki sampai bewarna kemerahan dan bengkak. Tetapi juga mengenai sendi lain,rasa nyeri juga dapat cepat berkembang (Azhar Agoes, 2010)

  1. Tanda-tanda Fisik Arthritis

Pembengkakan sendi membrane sinovial yang meradang membuat sendi menjadi sedikit membengkak dan terasa sakit ketika di sentuh. Pembengkakan yang besar dapat terjadi karena produksi cairan sendi berlebihan peradangan arau perdarahan.

Pembesaran sendi-sendi yang membesar berbeda dengan pembengkakan sendi, pembesaran tulang tanpa pembengkakan sendi jika di raba akan terasa keras dan tidak sakit, keadaan ini dijumpai pada osteoarteristis atau atristis remotoid.

Keterbatasa Gerakan. Tanda ini di periksa dengan cara aktif yaitu dengan cara berjalan atau secara pasif yakni dokter menggerakan extremitas pasien sesuai kemampuan maksimal pasien menggerakan anggota tubuhnua. Dengan membandingkan kedua gerakan tersebut. Dokter akan menyimpulkan kelemahan otot bursitis tendonitis atau kerusakan sendi itu sendiri gesekan sampai sendi terkadang dapat di dengar dengan stetoskop.

Pemeriksaan tulang belakang : pemeriksaan ini dilakukan dengan cara pasien berdiri tegak, kemudian membungkuk kedepan sambil memegang ujung jari kaki. Dan sebaliknya yaitu dengan membuat gerakan menekuk tulang punggung ke belakang atau mengerakan tubuh ke kanan dan kekiri ( Azhar Agoes, 2010).

Tabel criteria diagnosis beberapa penyakit radang sendi berdasarkan gejala.

Penyakit                    Kaku Keletihan Nyeri Bengkak Merah Panas
Osteoartritis + + +
Arthritis rheumatoid + + + + + +
Ankylosing spondylitis + +  

+

+        +       +
Psoriactic arthritis + + + + +
Pirai + + + + + +
Artritis lupus + + + + + +

 

  1. Pemeriksaan Penunjang

Tes laboratorium. dengan memeriksa cairan sendi atau kadang-kadang dengan melihat foto sinar-X, kita dapat mengetahui adanya peradangan, infeksi oleh kuman atau pirai. Dengan melihat gambaran felfis dan tulang belakang, ankylosing spondilitis dapat diketahui.

Tes antibody. Tes antibody tertentu dapat menetapkan jenis arthritis. Tes faktor rheumatoid, dioerlukan untuk mendiagnosis atritis reomatoid. Untuk lupus, antibody anti nucleus (ANA) dapat diperiksa.

         Laju endap darah dan kadar protein C reatif darah. Tes ini merupakan ukuran selintas tentang derajat peradangan: semakin tinggi nilainya, semakin tinggi peradangannya. Pasien osteoarthritis umunya memiliki nilai yang normal, tetapi pada pasien yag mengalami peradangan seperti arthritis rheumatoid, nilai kedua pemeriksaan tersebut meningkat.

 

Tes asam urat pada pasien pirai, kadar asam urat biasanya juga meningkat.

Tes darah lain. Dengan mengacu pada hasil anamnesis, keberadaan penyakit lain,seperti penyakit Lyme atau infeksi lain, dapat diperkuat dengan tes darah, termasuk arthritis reaktif atau jenis arthritis infeksi lain   (Azwar Agoes, 2010)

 

  1. Penatalaksaan

Pengobatan diarahkan pada upaya untuk meredakan gejala, yaitu dengan kortikosteroid dan imunosupresan. Pada prinsipnya, upaya penatalaksanaan bersifat simtomatik, yaitu dengan mencegah terjadinya Flares, mengurangi keparahan dan mempersingkat waktu timbulnya flare. Pengobatan berdasarkan sitem alat tubuh yang terkena dan intensitasnya harus di ukur agar tujuan pengobatan berhasil. Penyakit dengan gejala yang ringan dan berulang tidak memerlukan pengobatan. Jika diperlukan, pasien dapat diberikan anti inflamasi dan anti malaria (Azwar Agoes, 2010).

  1. Obat Analgetik

Pengobatan farmakologis penyakit radang sendi dapat dibagi atas pembagian analgetik, antiinflamasi non-steroid, kortikosteroid, dan obat antireumatik (DMARD).

Untuk mengatasi nyeri,obat analgetik, seperti asetaminofen, dan anit inflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen, sering dianjurkan. Asetaminofen. Obat yang paling banyak dianjurkan, kecuali bagi mereka yang alergi dan berpenyakit maag. Jika kurang membuahkan hasil, nyeri diatasi dengan kombinasi asetaminofen dan opioid, seperti kodein, sesuai petunjuk dokter. Anti inflamasi non-steroid (NSAID). Kelompok ini mencakup aspirin, ibuprofen, naproksen, dan golongan inhibitor COX-2. efek samping yang timbul dapat berupa gangguan lambung, tukak lambung, dan perdarahan usus, terutama pada manula. Sejak 2005, lembaga pengaturan obat amerika (FDA) mengintruksikan penggunaa label pada preparat NSAID (kecuali aspirin) tentang efek samping yang dapat timbul di slauran cerna, jantung dan kulit. Aspirin dapat menyebabkan perdarahan pada sebagian orang dengan kelainan pembekuan darah.

Efek samping inhibitor COX-2. Efek samping obat ini dapat berupa tukak lambung, perdarahan saluran cerna, dan gangguan irama jantung. Pada tahun 2004, refocoxib ditarik dari peredaran, yang diikuti dengan penarikan valdecixib, yang ditengerai berkaitan dengan masalah kulit. Hati dan ginjal dapat juga mengalami kerusakan akibat penggunaan obat tersebut, dan dianggap sebagi reaksi yang paing serius dari obat anti nyeri.

Kotikosteroid. Pada saat ini, derivate prednisone (metilprednison) banyak digunakan, dapat diminum dan disuntikan kesendi yang sedang meradang, efek sampingnya meliputi peningkatan kadar gula darah, rentan mengalami infeksi (penurunan imunitas), atrofi kulit,dan pertambahan berat badan. Dosis yang lenbih tinggi menimbulkan perubahan irama jantung atau kesulitan tidur. Bergantung pada dosisnya, pasien dapat mengalami efek samping berupa sindrom Cushing (muka seperti bulan /moon face, pertambahan berat badan, diabetes mellitus, penigkatan nafsu makan, gangguan tidur dan osteoporosis). Efek samping akan berkuarag jika dosis awal yang tinggi diturunkan. Penggunaan jangka panjang berimplikasi merusak alat tubuh, dan menigkatkan tekan darah, dan katarak.

Terapi dengan kortison selama ini telah memberikan keuntungan pada pasien, tetapi efek jangka panjangnya sangat merugikan. Meskipun begitu, suntikan kortison untuk jangka panjang menjadi terapi penunjang yang berguna dengan dosis harian kortison yang rendah (prednisone atau prednisolon, 5-7.5 mg perhari), dan memberikan keuntungan tersendiri jika di berikan bersama obat antireumatik.

Analgetik opioid. Obat ini bekerja seperti opium, yaitu menghambat reseptor nyeri di otak. Sebagai obat yang poten, efek sampingnya juga cukup banyak, seperti pusing, mual, konstipasi, dan mulut kering. Jika digunakan dalam dosis besar, hambatan pernafasan dapat terjadi. Opioid yang dimaksud disini antara lainprpoksifen HCL, kombinasi asetaminofen dan hidrokodon, dan kombinasi aseta minofen dan oksikodon.

Disease-modifying antirheumatic drugs (DMARD). Disease-modifying antirheumatic, atau obat antireumatik pemodifikasi perjalanan penyakit, digunakan untuk mengurangi timbulnay flare, proses penyakit dan menurunkan jumlah korkikosteroid yang digunakan (jika flare terjadi). Obat yang sering digunakan adalah anti malaria (plasquenil) dan imunosupresan (mis., metotreksan dan azatioprin). Hidroksiklorokuin (anti malaria) telah ditetapkan FDA untuk pengobatan lupus dengan manifestasi pada batang tubuh, kulit, dan sendi. Siklofosfamid digunakan pada glomerulonefritis berat, dan walaupun digunakan dalam dosis kecil, obat ini dapat meningkatkan tekana darah dan menimbulakan katarak. Obat DMARD lainnya adalah azatioprin, siklosporin, D-penisilamin, garam emas, hidroksiklorikuin, leflunomid, metotreksat (MTX), minosiklin, sulfasalazin (SSZ), dan siklofosfamid yang bersifat sitotoksit.

Suntikan asam hialuronat. Asam hialuronat merupakan substansi yang mirip dengan cairan sinoval dalam sendi. Suntikan obat ini digunkan untuk osteoarthritis punggung dan lutut. Khasiatnya masih diperdebatkan. Efek sampig yang dapat timbul antara lain reaksi alergi dan pembengkakan sendi.

Terapi alternaitf. Sejak sepuluh tahun terakhir, telah diadakan penelitian yang menunjukkan bahwa hamper 25% pasien arthritis menggunakan terapi alternaitif. Meskipun tersedia dan dipercaya masyarkat, sedikit sekali yang terbukti secara alamiah. Dalam hal ini, pasien dianjurkan agar berhait-hati dalam memilih dan menggunakan obat tradisional. Pasien perlu memeriksa apakah cara pengobatan atau obat tersebut sudah mulai uji klinis yang terpecaya atau hanya dipromosikan secara berlabihan tanpa dasar medis yang kuat.

Terapi (air) panas dan dingin. Pada abad ke-19 atau awal ke-20, orang kaya Eropa banyak menggunakan hidroterapi (mandi air hangat) atau menjalani pengorbanan di spa. Tempat-tempat khusus ini mengklaim bahwa pemulihan disebabkan mineral yang terkandung didalam sumber air ditempat tersebut. Sebenarnya, haltersebut terjadi karena faktor suhu. Panas akan meningkat ambang nyeri. Bila seseorang berendam selama 15-20menit, ia akan merasa lebih segar dan otot akan mengalami relaksasi.

Terapi mandi lilin dilakukan dengan cara mencelupkan tangan atau kaki pada lilin cair yang temperaturnya sudah diatur peralatan listrik sesuai dengan kenyamanan pasien. Setelah lilin mengeras, perawat membungkus derah yang diobati agar tetap hangat selama sekitarc 20 menit, dan lilin tersebut kemudian dilepaskan.

Terapi dengan bongkahan es juga memberikan efek analgetik sama dengan terapi panas dan dapat dilakukan di rumah dengan bungkus es beku atau gel dingin. Benda dingin ini dikompreskan selama 15-20 menit dan dapat diulang.

Operasi penggantian sendi. Operasi ini adalah pilihan pengobatan terakhir dan harus dipikirkan dan dipertimbangkan secara matang, pada osteoarthritis, tidak ada cara pengobatan yang dapat menjamin penghentian proses penyakit.

Operasi kini dapat dilakukan pada umur orang dewasa berapapun. Sendi pengganti (artificial) yang disebut prostesis dapat bertahan selama 10-15 tahun, pasien dapat menjalani penggantian untuk ke-2 atau ke-3 kalinya. Pasien sebaiknya tidak mengidap penyakit selain arthritis. Pasien gemuk masih dapat menjalani operasi tersebut, tetapi memerlukan perhatian dan kewaspadaan akan kesembuhan yang lambat dan infeksi pascaoperasi. Komplikasi terjadi pada <20% kasus. Penyulit yang dapat timbul antara lain infeksi, pelepasan bekuan darah, dislokasi sendi baru, kekakuan sendi, dan pasien mungkin harus menjalani operasi ulang setelah 15-20 tahun. (AZHAR Agoes, 2010)